influencer





Istilah influencer sekarang banyak terdengar di kuping setiap orang. Walaupun hanya sedikit. Namun isitilah ini begitu populer di kalangan pemasar terutama pemasaran sebuah produk perusahaan atau sejenisnya. Influencer artinya seseorang yang berpengaruh. Menurut sebagian orang yang mengerti isitilah ini, influencer adalah orang yang berhasil memotivasi, menciptakan kesetiaan, dan menyebabkan orang untuk mengambil tindakan. Orang berpengaruh tidak perlu populer. Popularitas adalah ekspresi volume sedangkan pengaruh adalah ekspresi nilai.
Contohnya seperti cerita berikut ini. Sebut saja Dian membawa tiga potong baju ke fitting room sebuah mal. Dia lalu mencoba salah satu baju. “Pas,” katanya dalam hati. Dia mengeluarkan BlackBerry-nya dan klik. Dia memfoto dirinya sendiri lengkap dengan baju yang dicobanya. Hasil foto-nya dia kirim lewat BlackBerry Messenger ke temannya yang kebenaran sedang ke luar kota. “Bagus nggak?” tulisan di caption fotonya itu.
Dua menit dia menunggu jawaban temannya. Tak ada jawaban. Dia pencet “PING”, semenit kemudian temannya itu membalas, “Bahunya kekecilan.. Memang mereknya harus itu. Coba cari merek lain yang lebih pas buat kamu,” jawab temannya itu. Dian pun dengan berat hati melepas baju yang dikenakannya dan mencari merek lain yang lebih pas.
Melihat kasus diatas sepertinya menjadi influencer sangat mudah daripada menjadi populer. Situasinya sekarang berbeda dengan tiga atau lima tahun saat hp berkamera tidak secanggih sekarang. Sejak maraknya kamera berhandphone dan komunikasi gambar menjadi semakin mudah, proses pencarian pendapat oleh konsumen berupa komunikasi dengan yang dimintai pendapat menjadi semakin mudah dan cepat. Implikasinya, keputusan untuk memilih atau tidak memilih suatu merek juga semakin cepat.
Pertumbuhan influencer dan pemimpin opini “akar rumput” sekarang ini sangatlah menarik dan sebenarnya semua orang bisa menjadi influencer saat ini. Namun, kembali lagi ke diri pribadi masing-masing. Pengaruh macam apa yang ingin diberikan kepada banyak orang, teman, rekan kerja, dan lainnya. Sudah mengertikah cara menjadi influencer?
Ada tiga trend yang membuat meningkatnya peran influencer sekarang ini.Pertama, tumbuhnya ketidakpercayaan konsumen terhadap tradisional marketing. Kedua, kehadiran sosial media dan jejaring digital. Ketiga, penyebaran saluran influencer.
Mungkin dulu, hanya tokoh masyarakat yang bisa menjadi influencer. Kini, tren tersebut membuat semua orang bisa menjadi influencer. Sekarang konsumen bisa dengan sangat mudah mempengaruhi opni dan tindakan konsumen lainnya, baik itu melalui tombol suara, review dan kolom komentar, pesan teks (SMS), membuat daftar favorit atau hanya dengan membeli produk itu nantinya akan menjadi rekomendasi bagi orang lain. Jadi, tidak mengherankan bila sekarang seseorang mempercayai orang asing atau baru dikenal setinggi-tinggi teman terdekatnya.
Para influencer ini jarang ditemukan di layar televisi atau bioskop, majalah, koran atau papan reklame. Tetapi kita bisa menemukannya di situs jaringan sosial atau social media dan komunitas online yang anggotanya adalah rekan atau teman-teman dan anggota keluarga. Mainan mereka hanya blog, twitter, facebook wiki dan paltform jarigan sosial lainnya. Pengaruh mereka signifikan, jaringan mereka luas dan terus berkembang.
Lantas apa pengaruhnya bagi era sekarang? New influencer kini mengoyak sistem pemasaran yang telah mapan selama100 tahun lebih, sehingga menimbulkan gaya pemasaran baru yang ditandai dengan percakapan dan komunitas. Seperti diketahui, pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen, sering dipengaruhi oleh Word of Mouth (WOM). WOM memiliki dampak perilaku konsumen. Isitlah halusnya, hanya beberapa perusahaan yang menggunakan orang-orang khusus untuk memasarkan produk mereka.
Sekarang, media sosial begitu sangat disukai banyak orang. Pemasar menanggapi kekuatan-kekuatan baru tersebut dengan sikap campur aduk antara gembira, takut dan daya tarik. Mereka khawatir kehilangan kontrol atas proses penyampaian pesan untuk komunitas. Kemampuan mendapatkan dan menambahkan, dan menyebarkan informasi itu semakin cepat dan mudah. Inilah new influencer sekarang.
Apakah harus populer dulu menjadi influencer (orang yang berpengaruh)? Jawabku tidak. Dari sekarang, cobalah menulis status dan ngetweet yang lebih bermanfaat dan disukai banyak orang. Secara tidak langsung, kata-katamu akan disukain banyak orang dan mengikuti setiap update darimu. Lalu, siapkah kamu menjadi influencer di era media sosial sekarang?????








source: berbagai sumber






Komentar

Postingan Populer