Pengalaman Myoma (Part 1)

Hellow~~~

Postingan kali ini, aku mau share mengenai pengobatan yang sedang aku jalani sekarang. 

"Jadi kamu sakit apa Jejes?" 😡

Sebenernya dibilang sakit juga aku ngga mau ya, aku cumen bilang segala sesuatu itu baik adanya, pasti ada maksud Tuhan yang indah dibalik semuanya.


Jadi ceritanya, sejak aku remaja, setiap kali aku haid itu rasanya sakit, perih, dan sampai sekarang pun masih sakit, jadi bisa dipastikan hampir tiap bulan aku sempet ijin ngga masuk kerja.

Memar kaki (Sumber: National
Geographic Indonesia)
Aku cuek akan hal-hal itu, aku pikir "ya udahlah, sakit biasa", sampai suatu kali semua kakiku biru-biru. Dulu memang waktu aku kecapekan, pasti ada biru-biru di kaki. tapi aku ngga ambil pusing. 
Nah waktu kakiku sering biru-biru tanpa sebab, orangtuaku mendesak aku supaya segera cek up ke dokter.

Lagi-lagi aku ngeles "ah palingan cumen kecapekan", however, thanks to my mom yang concern banget masalah ini sampai akhirnya aku (dengan terpaksa) ke dokter umum. Dari dokter umum, aku dirujuk ke dokter penyakit dalam.

Aku memilih ke rumah sakit di bilangan Jakarta Pusat, disitu aku dan suami konsultasi, akhirnya disuruhlah cek darah. Nah, waktu konsultasi itu, entah kenapa aku juga di USG dan ternyata di kandunganku ada Myoma. Aku yang bener-bener awam bingung apa itu myoma, tapi penjelasan dari dokter aku iya-iyain aja. Aku disuruh cek ke dokter kandungan.

Singkat cerita, setelah tes darah di dokter penyakit dalam, ternyata darahku itu lama menggumpal, makanya kena apa-apa sedikit biru, dan itu cukup beresiko apabila dilakukan operasi apapun. (Thanks God, bukan kanker darah atau hemofilia 😊), jadi aku cumen dikasih suplemen buat darah, dan lumayan ngefek sih, biru-birunya uda berkurang.

Setelah itu aku beraktifitas biasa, dan seperti biasa budaya orang Indonesia yang sebenernya agak mengganggu kalau ketemu pertanyaan pertama adalah "Udah isi belum?", "Gimana? uda berhasil belum?", dst yang bikin aku gerah juga. Mending kalau nanyanya "kalian ada planning punya anak atau ngga?", aku bakal dengan senang hati menceritakan semua, tapi kayaknya hal itu ngga berlaku disini, disini pertanyaannya kayak langsung nge-judge gitu,hehehe. Pengen sih rasanya teriak di depan masing-masing orang ," MIND YOUR OWN BUSINESS!" Hahahaha

Ya sudahlah, demi kesehatanku juga dan daripada capek ditanya orang-orang, aku dan suami akhirnya ke dokter kandungan, dan ternyata bener ada Myoma sekita 5,2 cm, terus si dokter ini cumen nyaranin harus operasi, and she doesnt tell me all the risks!!! arrghh..

Dan aku browsing, apa sih myoma itu? bedanya ama kista apa?

Nyeri Haid (sumber:mediskus.com)
Miom adalah pertumbuhan sel tumor di dalam atau di sekitar uterus (rahim) yang tidak bersifat kanker atau ganas. Miom dikenal juga dengan nama mioma, uteri fibroid, atau leiomioma. Miom berasal dari sel otot rahim yang mulai tumbuh secara abnormal. Pertumbuhan inilah yang akhirnya membentuk tumor jinak.
Mungkin bisa buka link ini untuk penjelasan detailnya: Penjelasan Myoma dan Kista


Jederrr, denger kata operasi, aku uda stress berat. Gimana ngga stress? aku terakhir opname di rumah sakit itu waktu TK, selanjutnya aku ngga pernah berhubungan dengan yang namanya rawat inap Rumah Sakit (sehat banget yaa, hihihihi).  Setelah coba konsultasi dengan orang tua, orang tua menyarankan apabila mau operasi, maka operasinya di Semarang saja (kampung kelahiran, red) karena banyak yang mengurus dan kalau ada apa-apa gampang.

Setelah kami berpikir bagaimana, kami putuskan untuk operasi di Semarang. Aku dan suami langsung meluncur ke Semarang untuk konsultasi dengan dokter kandungan disana. Di dokter kandungan di Semarang, setelah dicek, myomku tambah besar dong dan juga ada anaknya. Ngeselin parah! dan lagi-lagi dokter hanya menyarankan untuk operasi.

Ya sudahlah kami pasrah, kami menentukan tanggal operasi, dan aku terutama mempersiapkan mental masuk rumah sakit. Aku langsung ngurus semua ijin, suamiku juga, dan keluarga juga sudah diberitahu. Ibuku sampai beli bantal dll untuk persiapan operasi plus pasca operasi.

Waktu hari-hari mendekati operasi, bapakku menyampaikan di gereja bahwa aku mau dioperasi, sampai akhirnya ada teman gereja yang menyarankan untuk periksa atau cari second opinion ke dokter lainnya karena banyak teman-temannya berhasil ke dokter ini tanpa operasi.

Bersambung>>>




Komentar

Postingan Populer